Prolog
Takdir adanya dunia
terekam oleh waktu
Dan takdir waktu akan
merubah segalanya didunia ini
Dan hanya waktulah yang
akan menjawab
Episode 3
Kegelapan Hati
Pagi hari jafar berolahraga lari pagi, sepanjang
lari pagi jafar memikirkan manis
Jafar : hari ini begitu cerah sekali, dan mungkin akan bertambah cerah seandainya jika disampingku ada dirimu Manis
Dikejauhan Zul melihat
jafar yang sedang lari pagi dan langsung menghampiri Jafar
Zul : hai Jafar, kau lari pagi juga ya….
Dan sepertinya hari ini
kau begitu bahagia sekali, aku bisa melihat dari wajah dan senyumanmu itu
Jafar : hahaha memang
apa yang kau lihat dari wajah dan senyum ku ini?
Zul F : sepertinya kau sedang memikirkan seseorang ya?
Aku perhatikan dari tadi, kau terus tersenyum sendirian
Jafar
: tidak, aku tak memikirkan apapun Zul,
Zul
F : ya sudahlah, aku harus
cepat karena aku harus menjemput Ren untuk lari pagi bersama, aku pergi dulu
jafar
Jafar
: ok zul
Jafarpun melanjutkan lari paginya, ditengah
perjalanan jafar melihat rumah seseorang, dan jafarpun sekilas melihat
seseorang
Jafar : sepertinya aku mengenal orang tersebut tapi masih
tidak jelas sekali wajah orang tersebut,
Jafar melihat-lihat rumah tersebut
Rumah ini aneh sekali,
sangatlah kotor seperti tak ada yang merawat, namun barusan saja aku seperti
melihat seseorang disini “ ucap jafar dalam hati “
Jafar pun terus melihat-lihat sekeliling rumah itu
dan akhirnya jafar pun melihat orang tesebut sedang duduk ditaman rumah
Jafarpun terkejut, Ternyata ini rumah dia, tapi kenapa begitu aneh dan sangat sepi? Pagi-pagi seperti
ini harusnya bersama keluarga dan apa
yang sedang dia lakukan disana? dia terlihat seperti sedang bersedih “ ucap jafar dalam hati “
Diki pun melihat Jafar
Diki : ada perlu apa kau datang ke rumahku?
Jafar : tii,,dak ( ucap gugup jafar ) aku hanya kebetulan lewat saja dan aku hanya penasaran dengan rumah ini
Diki : sekarang pergilah dari rumahku “ ucap diki dengan
emosi “
Jafar : iya aku akan pergi, tapi apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?
Diki : bertanya apa
?
Jafar : kau tinggal
sendiri disini ?
Diki : kau
melihatku seperti apa ( Dikipun
sangat kesal )
Jafar
: lantas dimana keluargamu?
Diki
: cukup pergilah dari
rumahku “ ucap Diki dengan nada yang sangat kesal “
Jafar
: baiklah aku akan pergi
Jafar pergi dari rumah Diki, namun Jafar tak benar-benar pergi, Jafar
bersembunyi disamping rumah Diki,
Jafar tiba-tiba melihat Diki berjalan kesuatu tempat meninggalkan
rumahnya
Jafar
: Diki… mau kemana kah dia
Aku harus
mengikutinya “ ucap jafar dalam
hati “
Diki tiba ditempat yang dituju, Jafarpun yang
mengikutinya terkejut ketika dia melihat tempat yang ditujunya
Jafar
: apa? Mengapa dia ketempat
seperti ini..
jangan-jangan…
Diki menangis dan menaruh
bunga di 3 makam
Diki
: Ayah, ibu, Shila tenanglah disana, aku disini akan membalaskan dendam kalian semua
suatu hari nanti pada orang itu, aku
sangat merindukan kalian semua ayah, ibu, Shila
jafar menghampiri Diki
Jafar
: jadi, tentang keluargamu, sudah tak ada
Diki
: mengapa kau bisa ketempat ini? Kau mengikutiku hingga sampai ketempat ini ? “ ucap diki yang sangat kesal “
Jafar
: Aku turut berduka atas
semua masalah yang menimpa keluargamu
Diki
: aku tak membutuhkan belas
kasihan dari siapapun
Jafar
: apakah aku boleh bertanya
sesuatu padamu? Apa yang terjadi dengan semua keluargamu?
Diki
: Mengapa kau bertanya seperti itu ? kau tak
berhak mengetahui itu, ini adalah urusan ku bukan urusanmu mengerti kau, lebih baik sekarang kau pergi atau
kau akan aku bunuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar