Kamis, 26 Juni 2014

Jafar O'clock

Prolog

Takdir adanya dunia terekam oleh waktu
Dan takdir waktu akan merubah segalanya didunia ini
Dan hanya waktulah yang akan menjawab

               Episode 3

Kegelapan Hati

 Pagi hari jafar berolahraga lari pagi, sepanjang lari pagi jafar memikirkan manis

          Jafar          : hari ini begitu cerah sekali, dan mungkin akan bertambah cerah seandainya jika disampingku ada dirimu Manis

Dikejauhan Zul melihat jafar yang sedang lari pagi dan langsung menghampiri Jafar

          Zul    : hai Jafar, kau lari pagi juga ya….
Dan sepertinya hari ini kau begitu bahagia sekali, aku bisa melihat dari wajah dan senyumanmu itu

          Jafar          : hahaha memang apa yang kau lihat dari wajah dan senyum ku ini?

          Zul F          : sepertinya kau sedang memikirkan seseorang ya? Aku perhatikan dari tadi, kau terus tersenyum sendirian

Jafar          : tidak, aku tak memikirkan apapun Zul,

Zul F          : ya sudahlah, aku harus cepat karena aku harus menjemput Ren untuk lari pagi bersama, aku pergi dulu jafar

Jafar          : ok zul

Jafarpun melanjutkan lari paginya, ditengah perjalanan jafar melihat rumah seseorang, dan jafarpun sekilas melihat seseorang

          Jafar          : sepertinya aku mengenal orang tersebut tapi masih tidak jelas sekali wajah orang tersebut,

Jafar melihat-lihat rumah tersebut

Rumah ini aneh sekali, sangatlah kotor seperti tak ada yang merawat, namun barusan saja aku seperti melihat seseorang disini “ ucap jafar dalam hati “

Jafar pun terus melihat-lihat sekeliling rumah itu dan akhirnya jafar pun melihat orang tesebut sedang duduk ditaman rumah

Jafarpun terkejut, Ternyata ini rumah dia, tapi kenapa begitu aneh dan sangat sepi? Pagi-pagi seperti ini harusnya bersama keluarga dan apa yang sedang dia lakukan disana? dia terlihat seperti sedang bersedih “ ucap jafar dalam hati “

Diki pun melihat Jafar

          Diki            : ada perlu apa kau datang ke rumahku?

          Jafar          : tii,,dak ( ucap gugup jafar ) aku hanya kebetulan lewat saja dan aku hanya penasaran dengan rumah ini

          Diki            : sekarang pergilah dari rumahku “ ucap diki dengan emosi “

          Jafar          : iya aku akan pergi, tapi apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?

          Diki            : bertanya apa ?

          Jafar          : kau tinggal sendiri disini ?

          Diki            : kau melihatku seperti apa ( Dikipun sangat kesal )

Jafar          : lantas dimana keluargamu?

Diki            : cukup pergilah dari rumahku “ ucap Diki dengan nada yang sangat kesal “

Jafar          : baiklah aku akan pergi

Jafar pergi dari rumah Diki, namun Jafar tak benar-benar pergi, Jafar bersembunyi disamping rumah Diki,
 Jafar tiba-tiba melihat Diki berjalan kesuatu tempat meninggalkan rumahnya

Jafar          : Diki… mau kemana kah dia
Aku harus mengikutinya “ ucap jafar dalam hati “

Diki tiba ditempat yang dituju, Jafarpun yang mengikutinya terkejut ketika dia melihat tempat yang ditujunya

Jafar          : apa? Mengapa dia ketempat seperti ini..
jangan-jangan…

 Diki menangis dan menaruh bunga di 3 makam

Diki            : Ayah, ibu, Shila tenanglah disana, aku disini akan membalaskan dendam kalian semua suatu hari nanti pada orang itu, aku sangat merindukan kalian semua ayah, ibu, Shila

jafar menghampiri Diki

Jafar          : jadi, tentang keluargamu, sudah tak ada

Diki            : mengapa kau bisa ketempat ini? Kau mengikutiku hingga sampai ketempat ini ? “ ucap diki yang sangat kesal

Jafar          : Aku turut berduka atas semua masalah yang menimpa keluargamu

Diki            : aku tak membutuhkan belas kasihan dari siapapun

Jafar          : apakah aku boleh bertanya sesuatu padamu? Apa yang terjadi dengan semua keluargamu?

Diki            : Mengapa kau bertanya seperti itu ? kau tak berhak mengetahui itu, ini adalah urusan ku bukan urusanmu mengerti kau, lebih baik sekarang kau pergi atau kau akan aku bunuh



Bersambunggg...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar