Kamis, 25 Desember 2014

Jafar O'clock




Takdir adanya dunia terekam oleh waktu
Dan takdir waktu akan merubah segalanya didunia ini
Dan hanya waktulah yang akan menjawab
·         Episode 4
Tiba Waktunya

Setelah pulang sekolah dadan terbaring dikamarya dan tak disengaja melihat kalender hari itu
oh tidak ( dengan raut muka yang terkejut ) aku hampir lupa hari ini adalah hari ulang tahun jafar,      ( dadanpun segera bergegas menemui manis )
manis apa kau sudah mempersiapkan sesuatu ? ucap dadan
lagi-lagi pasti kau lupa ya? Aku sudah mempersiapkan semuanya tentang hal itu dan aku tak pernah lupa,( ucap manis ) aku baru mengingatnya tadi hehehe, ya sudah aku pergi dulu ya aku harus mempersiapkan sesuatu juga untknya.
          
  Sudah sehari penuh dadan berkeliling mencari sesuatu untuk jafar namun dadan masih tak menemukannya
Apa yang harus aku beli ? disini terlalu banyak pilihan
( flashback mengingat kata-kata jafar dahulu )
“aku hobi mengoleksi barang-barang kuno
mungkin itu adalah jawabannya,( ucap dadan )
dadan bergegas mencari sesuatu itu
 Dadan            : akhinya aku menemukannya ( sambil menunjuk toko tersebut )
Dadanpun masuk kedalam toko itu
Permisi pak,  aku ingin membeli..( dadanpun langsung terkejut setelah melihat jam itu )
Pak bolehkah aku melihat jam itu?ucap dadan
Penjual           : ini jamnya ( sambil memberikan jam tersebut )
Apa? ini benar-benar sama dengan jam yang dipakai manis, tapi manis pernah mengatakan kepadaku bahwa jam yang dia pakai hanya satu yang seperti itu dan tidak mungkin ada duplikatnya, atau mungkin Manis hanya berbohong dengan ucapannya ( ucap dadan dalam hati )
Dadanpun akhirnya membeli jam itu,
Malam hari dirumah jafar
 Manis             : selamat ulang tahun jafar
Dadan             : selamat ulang tahun jafar
Manis             : akhirnya kau jadi bertambah dewasa juga dan bertambah keren hehehe
Dadan             : dan akhirnya kau menjadi keren seperti aku jafar haha
Jafar               : hehehehe terima kasih semuanya sudah datang dan memberikan ucapan ulang tahun ku yang ke17
Manis dan dadan memberikan hadiah kepada jafar
( jam 22:00 )
aku harus segera cepat pulang jafar,  ibu ku sudah menunggu dirumah ( ucap Manis )
aku juga harus pulang, aku harus mengantar manis pulang kerumahnya ( ucap dadan )
Jafar   : terima kasih banyak semuanya
Setelah acara selesai jafar membuka hadiah pemberian Manis dan dadan
Jafar   : ini hadiah dari Manis,( membuka bungkusan hadiahnya tersebut ) “jafarpun merasa senang sekali “ ternyata masis memberiku hadiah  buku panduan tentang komputer,
Jafar  membuka hadiah dadan (cahayapun muncul dalam hadiah itu)” jafar terkejut dengan apa yang dia lihat”, cahaya apa tadi itu ? ( dengan raut wajah yang sangat ketakutan jafarpun tetap ingin melihat  hadiah itu ).
Jafar : ternyata isi dari kotak itu adalah jam, dan jam inipun sama dengan jam yang dipakai Manis,
(Jafar masih terheran dengan cahaya yang keluar dari dalam kotak itu)
Apakah cahaya itu berasal dari jam ini? Ah atau mungkin itu hanya pantulan cahaya lampu kamarku, terima kasih ya untuk semuanya sahabat-sahabatku, terutama untukmu Manis kau slalu mewarnai hariku, menjadi penyemangatku dalam belajar dan dalam perjalanan hidupku, saat kau mengucapkan kata-kata selamat ulang tahun tadi aku begitu bahagia dan hatiku tak tahu mengapa bergetar,( ucap jafar dalam hati )
Jafar : ya ampun, kenapa aku bisa berbicara seperti itu tadi, seharusnya aku tak memikirkan hal itu tadi,
( pagi hari disekolah )
“ Jafar sedang duduk melamun ditaman “ mengapa pikiranku slalu tertuju kepadanya? Apa ada yang salah dalam diriku, aku benar- benar takut jika aku mempunyai perasaan yang berbeda kepadanya melebihi seorang sahabat, tidak- tidak, itu tidak boleh terjadi dalam hidupku
Dikejauhan terlihat dadan memanggil jafar
Dadan : hai jafar
( jafar tak mendengarkan ucapan dadan )
Dadan : jafar ( teriak dadan ) kenapa kau diam saja? Aku memanggilmupun kau tak dengar
Jafar : hei dadan, oh tidak aku tak apa- apa ( ucap jafar gugup )
Dadan : kau terlihat berbeda hari ini,
aku tahu, pasti kau sedang dalam masalahkan? ayo ceritalah padaku
Jafar : dadan karena kau sahabatku aku harus jujur padamu dengan masalah ini, agar aku tak terus memikirkan hal ini, aku bingung dengan perasaanku, aku slalu memikirkan Manis akhir-akhir ini, yang aku takutkan tentang perasaanku adalah aku takut mencintai dia
( dadan terkejut dengan apa yang diucapkan jafar )
Dadan : apa kau bersungguh- sungguh dengan apa yang kau ucapkan tadi?
Jafar : itulah yang aku rasakan saat ini, kau sebagai sahabatku aku membutuhkan pendapatmu tentang hal ini
Dadan : jika memang itu adalah persaaanmu, aku sangat mendukung perasaanmu itu, tapi jangan sampai kau menyakiti dia
Jafar : aku janji padamu dadan, mungkin malam ini akan aku ungkapkan perasaanku kepadanya
( Manispun datang menuju kearah mereka berdua )
Jafar : Manis, malam ini kita bermain ditaman seperti biasa ya kau mau kan?
Manis : ehhhmmm.. oke siap jafar, kau juga ikut kan dadan?
Dadan : aku minta maaf manis aku tidak bisa ikut dengan kalian, ada yang harus aku selesaikan
Jafar : ya sudah, tak apa, kami mengerti dadan
( malam hari ditaman )
Jafar : manis apa kau ingat momen indah kita disini?
Manis : itu pasti jafar, memangnya mengapa kau bertanya seperti itu?
Jafar : tidak ada apa-apa, bagiku momen itu sangat indah dan sangat berarti dalam hidupku ( ucapnya dengan gugup )
Manis : kau bisa saja, itu kan memang hal biasa yang slalu kita lakukan bersama
Jafar : tidak, bagiku itu sangat istimewa, dan sangat aku nantikan momen seperti dulu lagi denganmu berdua manis
Manis : kau ini ya jafar, mulai berbicara tak jelas seperti itu
Jafar : manis apa kau mempunyai perasaan yang sama denganku?
Manis : apa maksud dari ucapanmu itu jafar?
Jafar : aku mencintaimu manis
( manis terkejut dengan apa yang jafar ucapkan )


bersambung

Kamis, 26 Juni 2014

Jafar O'clock

Prolog

Takdir adanya dunia terekam oleh waktu
Dan takdir waktu akan merubah segalanya didunia ini
Dan hanya waktulah yang akan menjawab

               Episode 3

Kegelapan Hati

 Pagi hari jafar berolahraga lari pagi, sepanjang lari pagi jafar memikirkan manis

          Jafar          : hari ini begitu cerah sekali, dan mungkin akan bertambah cerah seandainya jika disampingku ada dirimu Manis

Dikejauhan Zul melihat jafar yang sedang lari pagi dan langsung menghampiri Jafar

          Zul    : hai Jafar, kau lari pagi juga ya….
Dan sepertinya hari ini kau begitu bahagia sekali, aku bisa melihat dari wajah dan senyumanmu itu

          Jafar          : hahaha memang apa yang kau lihat dari wajah dan senyum ku ini?

          Zul F          : sepertinya kau sedang memikirkan seseorang ya? Aku perhatikan dari tadi, kau terus tersenyum sendirian

Jafar          : tidak, aku tak memikirkan apapun Zul,

Zul F          : ya sudahlah, aku harus cepat karena aku harus menjemput Ren untuk lari pagi bersama, aku pergi dulu jafar

Jafar          : ok zul

Jafarpun melanjutkan lari paginya, ditengah perjalanan jafar melihat rumah seseorang, dan jafarpun sekilas melihat seseorang

          Jafar          : sepertinya aku mengenal orang tersebut tapi masih tidak jelas sekali wajah orang tersebut,

Jafar melihat-lihat rumah tersebut

Rumah ini aneh sekali, sangatlah kotor seperti tak ada yang merawat, namun barusan saja aku seperti melihat seseorang disini “ ucap jafar dalam hati “

Jafar pun terus melihat-lihat sekeliling rumah itu dan akhirnya jafar pun melihat orang tesebut sedang duduk ditaman rumah

Jafarpun terkejut, Ternyata ini rumah dia, tapi kenapa begitu aneh dan sangat sepi? Pagi-pagi seperti ini harusnya bersama keluarga dan apa yang sedang dia lakukan disana? dia terlihat seperti sedang bersedih “ ucap jafar dalam hati “

Diki pun melihat Jafar

          Diki            : ada perlu apa kau datang ke rumahku?

          Jafar          : tii,,dak ( ucap gugup jafar ) aku hanya kebetulan lewat saja dan aku hanya penasaran dengan rumah ini

          Diki            : sekarang pergilah dari rumahku “ ucap diki dengan emosi “

          Jafar          : iya aku akan pergi, tapi apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?

          Diki            : bertanya apa ?

          Jafar          : kau tinggal sendiri disini ?

          Diki            : kau melihatku seperti apa ( Dikipun sangat kesal )

Jafar          : lantas dimana keluargamu?

Diki            : cukup pergilah dari rumahku “ ucap Diki dengan nada yang sangat kesal “

Jafar          : baiklah aku akan pergi

Jafar pergi dari rumah Diki, namun Jafar tak benar-benar pergi, Jafar bersembunyi disamping rumah Diki,
 Jafar tiba-tiba melihat Diki berjalan kesuatu tempat meninggalkan rumahnya

Jafar          : Diki… mau kemana kah dia
Aku harus mengikutinya “ ucap jafar dalam hati “

Diki tiba ditempat yang dituju, Jafarpun yang mengikutinya terkejut ketika dia melihat tempat yang ditujunya

Jafar          : apa? Mengapa dia ketempat seperti ini..
jangan-jangan…

 Diki menangis dan menaruh bunga di 3 makam

Diki            : Ayah, ibu, Shila tenanglah disana, aku disini akan membalaskan dendam kalian semua suatu hari nanti pada orang itu, aku sangat merindukan kalian semua ayah, ibu, Shila

jafar menghampiri Diki

Jafar          : jadi, tentang keluargamu, sudah tak ada

Diki            : mengapa kau bisa ketempat ini? Kau mengikutiku hingga sampai ketempat ini ? “ ucap diki yang sangat kesal

Jafar          : Aku turut berduka atas semua masalah yang menimpa keluargamu

Diki            : aku tak membutuhkan belas kasihan dari siapapun

Jafar          : apakah aku boleh bertanya sesuatu padamu? Apa yang terjadi dengan semua keluargamu?

Diki            : Mengapa kau bertanya seperti itu ? kau tak berhak mengetahui itu, ini adalah urusan ku bukan urusanmu mengerti kau, lebih baik sekarang kau pergi atau kau akan aku bunuh



Bersambunggg...