Takdir adanya dunia
terekam oleh waktu
Dan takdir waktu akan
merubah segalanya didunia ini
Dan hanya waktulah yang
akan menjawab
·
Episode 4
Tiba Waktunya
Setelah pulang sekolah dadan
terbaring dikamarya dan tak disengaja melihat kalender hari itu
oh tidak ( dengan raut muka yang terkejut ) aku hampir lupa hari ini adalah hari ulang tahun jafar, ( dadanpun segera bergegas menemui manis )
manis apa kau sudah
mempersiapkan sesuatu ? ucap dadan
lagi-lagi pasti kau lupa
ya? Aku sudah mempersiapkan semuanya tentang hal itu dan aku tak pernah lupa,( ucap manis ) aku baru mengingatnya tadi hehehe, ya sudah aku pergi dulu ya aku harus mempersiapkan sesuatu juga untknya.
Sudah sehari penuh dadan berkeliling mencari sesuatu untuk jafar namun
dadan masih tak menemukannya
Apa yang harus aku beli ? disini terlalu banyak pilihan
(
flashback mengingat kata-kata jafar dahulu )
“aku hobi mengoleksi
barang-barang kuno”
mungkin itu adalah jawabannya,(
ucap dadan )
dadan bergegas mencari sesuatu itu
Dadan : akhinya aku menemukannya ( sambil menunjuk toko tersebut )
Dadanpun masuk kedalam toko itu
Permisi pak, aku ingin membeli..( dadanpun langsung terkejut setelah melihat jam itu )
Pak bolehkah aku melihat jam itu?ucap dadan
Penjual : ini jamnya ( sambil memberikan jam tersebut )
Apa? ini benar-benar sama dengan jam yang dipakai
manis, tapi manis pernah mengatakan kepadaku bahwa jam yang dia pakai hanya
satu yang seperti itu dan tidak mungkin ada duplikatnya, atau mungkin Manis
hanya berbohong dengan ucapannya ( ucap dadan dalam hati )
Dadanpun akhirnya membeli jam itu,
Malam hari dirumah jafar
Manis : selamat ulang tahun jafar
Dadan
: selamat ulang tahun
jafar
Manis
: akhirnya kau jadi bertambah dewasa juga dan bertambah keren hehehe
Dadan
: dan akhirnya kau menjadi keren seperti aku jafar haha
Jafar
: hehehehe terima kasih
semuanya sudah datang dan memberikan ucapan ulang
tahun ku yang ke17
Manis dan dadan memberikan hadiah kepada jafar
( jam 22:00 )
aku harus segera cepat pulang jafar, ibu ku
sudah menunggu dirumah ( ucap
Manis )
aku juga harus pulang,
aku harus mengantar manis pulang kerumahnya ( ucap dadan )
Setelah acara selesai jafar membuka hadiah
pemberian Manis dan dadan
Jafar : ini hadiah dari Manis,( membuka bungkusan hadiahnya tersebut )
“jafarpun merasa senang sekali “ ternyata masis memberiku hadiah buku panduan tentang komputer,
Jafar membuka
hadiah dadan (cahayapun muncul dalam hadiah itu)” jafar terkejut dengan apa yang dia lihat”, cahaya apa tadi itu ? ( dengan raut wajah yang sangat
ketakutan jafarpun tetap ingin melihat
hadiah itu ).
Jafar : ternyata isi dari kotak itu adalah jam, dan
jam inipun sama dengan jam yang dipakai Manis,
(Jafar masih terheran dengan cahaya yang keluar
dari dalam kotak itu)
Apakah cahaya itu berasal dari jam ini? Ah atau mungkin itu hanya
pantulan cahaya lampu kamarku, terima kasih ya untuk semuanya
sahabat-sahabatku, terutama untukmu Manis kau slalu mewarnai hariku, menjadi
penyemangatku dalam belajar dan dalam perjalanan hidupku, saat kau mengucapkan
kata-kata selamat ulang tahun tadi aku begitu bahagia dan hatiku tak tahu
mengapa bergetar,( ucap jafar dalam hati )
Jafar : ya ampun, kenapa aku bisa berbicara seperti itu tadi,
seharusnya aku tak memikirkan hal itu tadi,
( pagi hari disekolah )
“ Jafar sedang duduk melamun ditaman “ mengapa pikiranku slalu tertuju
kepadanya? Apa ada yang salah dalam diriku, aku benar- benar takut jika aku
mempunyai perasaan yang berbeda kepadanya melebihi seorang sahabat, tidak-
tidak, itu tidak boleh terjadi dalam hidupku
Dikejauhan terlihat dadan memanggil jafar
Dadan : hai jafar
( jafar tak mendengarkan ucapan dadan )
Dadan : jafar ( teriak dadan ) kenapa kau diam saja? Aku
memanggilmupun kau tak dengar
Jafar : hei dadan, oh tidak aku tak apa- apa ( ucap jafar gugup )
Dadan : kau terlihat berbeda hari ini,
aku tahu, pasti kau sedang dalam masalahkan? ayo ceritalah padaku
Jafar : dadan karena kau sahabatku aku harus jujur padamu dengan
masalah ini, agar aku tak terus memikirkan hal ini, aku bingung dengan
perasaanku, aku slalu memikirkan Manis akhir-akhir ini, yang aku takutkan
tentang perasaanku adalah aku takut mencintai dia
( dadan terkejut dengan apa yang diucapkan jafar )
Dadan : apa kau bersungguh- sungguh dengan apa yang kau ucapkan tadi?
Jafar : itulah yang aku rasakan saat ini, kau sebagai sahabatku aku
membutuhkan pendapatmu tentang hal ini
Dadan : jika memang itu adalah persaaanmu, aku sangat mendukung
perasaanmu itu, tapi jangan sampai kau menyakiti dia
Jafar : aku janji padamu dadan, mungkin malam ini akan aku ungkapkan
perasaanku kepadanya
( Manispun datang menuju kearah mereka berdua )
Jafar : Manis, malam ini kita bermain ditaman seperti biasa ya kau mau
kan?
Manis : ehhhmmm.. oke siap jafar, kau juga ikut kan dadan?
Dadan : aku minta maaf manis aku tidak bisa ikut dengan kalian, ada
yang harus aku selesaikan
Jafar : ya sudah, tak apa, kami mengerti dadan
( malam hari ditaman )
Jafar : manis apa kau ingat momen indah kita disini?
Manis : itu pasti jafar, memangnya mengapa kau bertanya seperti itu?
Jafar : tidak ada apa-apa, bagiku momen itu sangat indah dan sangat
berarti dalam hidupku ( ucapnya dengan gugup )
Manis : kau bisa saja, itu kan memang hal biasa yang slalu kita
lakukan bersama
Jafar : tidak, bagiku itu sangat istimewa, dan sangat aku nantikan
momen seperti dulu lagi denganmu berdua manis
Manis : kau ini ya jafar, mulai berbicara tak jelas seperti itu
Jafar : manis apa kau mempunyai perasaan yang sama denganku?
Manis : apa maksud dari ucapanmu itu jafar?
Jafar : aku mencintaimu manis
( manis terkejut dengan apa yang jafar ucapkan )
bersambung